Dokter Tentara Kapten Arief dikeroyok 9 Perwira TNI AU
Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto menyatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus penganiayaan Kapten Arief oleh sembilan perwira. Arief adalah dokter tentara di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI AU Pangkalan Adisucipto, Yogyakarta. “Kami masih mencari pelakunya. Masih kami kejar,” kata Hadi saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 Maret 2014.
Menurut Hadi, sampai saat ini belum satu pun pelaku penganiayaan Arief yang ditangkap. Arief masih terbaring di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.
Kapten Arief, dokter tentara di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Adisucipto, dikeroyok oleh Letnan Satu D dan delapan perwira berpangkat Letnan sampai Mayor, Rabu, 12 Maret 2014.(baca:Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya)
Akibat pengeroyokan itu, Arief mengalami luka pendarahan di bagian kepala serta luka dalam di lever dan ginjal. Menurut sumber Tempo, kekerasan ini dipicu oleh Letnan D yang kecewa dengan diagnosis dokter Arief, yang menyatakan jantungnya bermasalah. “Kalau jantung bermasalah, pelaku tidak bisa terbang, dan itu pemicu dia memukul korban,” ujarnya. (baca: Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?)
Menurut sumber tersebut, Letnan Satu D dan pelaku lainnya sudah ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan. Mereka telah dipulangkan ke skuadron masing-masing. “D sudah dipulangkan ke Madiun,” ucapnya.
Sumber lain mengatakan kasus pengeroyokan ini telah sampai ke meja Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. Bahkan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia telah memerintah untuk menyelidiki kasus penganiayaan tersebut. Saat ini, Polisi Militer TNI AU masih menyelidiki kasus tersebut.
Read more
Menurut Hadi, sampai saat ini belum satu pun pelaku penganiayaan Arief yang ditangkap. Arief masih terbaring di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.
Kapten Arief, dokter tentara di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Adisucipto, dikeroyok oleh Letnan Satu D dan delapan perwira berpangkat Letnan sampai Mayor, Rabu, 12 Maret 2014.(baca:Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya)
Akibat pengeroyokan itu, Arief mengalami luka pendarahan di bagian kepala serta luka dalam di lever dan ginjal. Menurut sumber Tempo, kekerasan ini dipicu oleh Letnan D yang kecewa dengan diagnosis dokter Arief, yang menyatakan jantungnya bermasalah. “Kalau jantung bermasalah, pelaku tidak bisa terbang, dan itu pemicu dia memukul korban,” ujarnya. (baca: Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?)
Menurut sumber tersebut, Letnan Satu D dan pelaku lainnya sudah ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan. Mereka telah dipulangkan ke skuadron masing-masing. “D sudah dipulangkan ke Madiun,” ucapnya.
Sumber lain mengatakan kasus pengeroyokan ini telah sampai ke meja Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. Bahkan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia telah memerintah untuk menyelidiki kasus penganiayaan tersebut. Saat ini, Polisi Militer TNI AU masih menyelidiki kasus tersebut.