Inilah Foto Afrischa Setyani Pelaku pelecehan seksuaal JIS yang menderita Kelainan sadistis
Polisi menetapkan 6 tersangka terkait kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS). Yang mengagetkan salah satu tersangka adalah perempuan, Afrischa Setyani. Afrischa diduga mengidap kelainan seksual sadistis.
"Kelainan ini disebut sadistis," kata pengamat kriminal dan psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, kepada detikcom, Senin (28/4/2014).
Menurut polisi, Afrischa ditahan karena berperan memelorotkan celana korban, memegangi korban. Saat tersangka lelaki melecehkan korban, Afrischa memelorotkan celananya sendiri. Dia juga pernah memasukkan jarinya ke dubur korban dengan memakai kaos tangan.
Reza menyatakan, perilaku sadis ini justru menimbulkan gairah seksual terhadap Afrischa. "Kalau dilihat secara sepintas memang sepertinya ini masalah seksual tapi sebenarnya ini motifnya adalah ingin menunjukkan bahwa dirinya dominan dan bisa mengendalikan orang lain. Jadi perilaku seksual ini motifnya bukan seksual tapi dominasi," katanya.
Lalu apa penyebab penyimpangan tersebut? Reza mengatakan biasanya orang yang mengidap penyimpangan itu pernah menjadi korban dominasi pihak lain. Sehingga sebagai kompensasinya dia 'balas dendam' dengan mengeksploitasi pihak lain.
"Tentunya yang mudah untuk dimanipulasi adalah anak-anak, sehingga dia memilih sasaran anak-anak," katanya.
Reza meminta polisi melakukan penyelidikan yang lebih teliti terkait kasus ini. Menurutnya anak-anak di JIS perlu diperiksa mendalam untuk mencari korban lainnya.
"Kelainan ini disebut sadistis," kata pengamat kriminal dan psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, kepada detikcom, Senin (28/4/2014).
Menurut polisi, Afrischa ditahan karena berperan memelorotkan celana korban, memegangi korban. Saat tersangka lelaki melecehkan korban, Afrischa memelorotkan celananya sendiri. Dia juga pernah memasukkan jarinya ke dubur korban dengan memakai kaos tangan.
Reza menyatakan, perilaku sadis ini justru menimbulkan gairah seksual terhadap Afrischa. "Kalau dilihat secara sepintas memang sepertinya ini masalah seksual tapi sebenarnya ini motifnya adalah ingin menunjukkan bahwa dirinya dominan dan bisa mengendalikan orang lain. Jadi perilaku seksual ini motifnya bukan seksual tapi dominasi," katanya.
Lalu apa penyebab penyimpangan tersebut? Reza mengatakan biasanya orang yang mengidap penyimpangan itu pernah menjadi korban dominasi pihak lain. Sehingga sebagai kompensasinya dia 'balas dendam' dengan mengeksploitasi pihak lain.
"Tentunya yang mudah untuk dimanipulasi adalah anak-anak, sehingga dia memilih sasaran anak-anak," katanya.
Reza meminta polisi melakukan penyelidikan yang lebih teliti terkait kasus ini. Menurutnya anak-anak di JIS perlu diperiksa mendalam untuk mencari korban lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar